Jumat, 07 Maret 2014

Laporan Praktikum Pengaruh Cahaya Terhadap Kecepatan Tumbuh



Latar Belakang
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
 Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.


Tujuan
1.   Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan.
2.   Mengamati dan mengukur kecepatan tumbuh tanaman kacang hijau, kacang merah, kacang jagung, kacang tanah dan kacang merah.
3.   Membandingkan kecepatan tumbuh di tempat yang berbeda intensitas cahaya.
Rumusan Masalah
ü  Apakah kecepatan tumbuh kecambah yang berada di tempat                             yang gelap akan sama dengan yang berada di tempat terang?
ü  Apakah akibatnya bila kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang cukup lama ?
ü  Kondisi lingkungan bagaimanakah yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap perkecambahan ?
ü  Apakah ada faktor-faktor lingkungan lain yang ikut mempengaruhi pertumbuhan kecambah pada percobaan ?














TEORI DASAR

Fotosintesis adalah proses pembentukan makanan (glukosa) pada tumbuhan yang mengandung zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Reaksi fotosintesis secara singkat berlangsung sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O             C6H12 O6 + 6O2. Fotosintesis berlangsung dalam kloroplas yang berisi klorofil. Klorofil dibedakan atas klorofil a dengan rumus molekul yang berwarna hijau tua dan klorofil b dengan rumus molekul yang berwarna hijau muda. (Jumin, 1994)
Laju fotosintesis berbagai spesies tumbuhan yang tumbuh pada berbagai daerah yang berbeda seperti gurun kering, puncak gunung, dan hutan hujan tropika sangat berbeda. Kapasitas fotosintesis daun diartikan sebagai laju fotosintesis per satuan luas daun pada keadaan cahaya jenuh, konsentrasi CO2 dan O2 normal, suhu optimum dan kelembapan. (Frank dan Ross, 1992)
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fotosintesis yakni H2O, CO2, cahaya, hara, dan suhu. Diantara beberapa faktor tersebut yang paling berpengaruh dalam proses fotosintesis adalah faktor cahaya. Cahaya sering membatasi fotosintesis terlihat juga dengan menurunnya laju penambahan CO2 ketika tumbuhan terkena bayangan awan sebentar. (Thenawidjaja, 1990)
Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, lama penyinaran dan panjang gelombang cahaya. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil. (Jumin, 1989).
Cahaya merupakan sumber energi bagi mikroalga untuk melakukan fotosintesis, tetapi tidak semua spektrum cahaya dipergunakan oleh mikroalga dalam proses fotosintesis. Penyinaran yang digunakan secara optimal oleh mikroalga untuk proses fotosintesis adalah panjang gelombang yang berkisar antara 400 nm – 680 nm.(Daniyati et al , 2012)
Energi cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis yang terdapat pada membran interna atau tilakoid. Pigmen fotosintesis yang utama ialah klorofil dan karotenoid. Klorofil a dan b menunjukkan absorpsi yang sangat kuat untuk panjang gelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung) dan menunjukkan absorpsi yang sangat kurang untuk panjang gelombang hijau dan kuning hijau. (Ai, Nio 2012)
Laju fotosintesis akan berjalan maksimum bila terdapat banyak cahaya. Dalam percobaan terlihat bahwa eksplan (bahan tanam) yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya yang tinggi daunnya berwarna lebih hijau daripada eksplan yang ditumbuhkan dalam intensias cahaya yang rendah, selain itu daun eksplan yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya tinggi lebih berat daripada daun eksplan (bahan tanam) yang ditumbuhkan dalam intensitas cahaya rendah. (Pertamawati, 2010)
Pengaruh cahaya terhadap fotosintesis tanaman air dapat dilihat dari kadar oksigen terlarut yang terditeksi sensor. Pada kondisi terang, laju fotosintesis lebih besar dibandingkan pada kondisi gelap. Selain cahaya, faktor lain yang juga mempengaruhi laju fotosintesis adalah jenis mineral yang terdapat dalam air (akuades, minyak, air mineral) dan volume tanaman itu sendiri. Semakin besar kadar mineral dan volume tanaman yang dimiliki, semakin besar meningkat pula laju fotosintesisnya. (Yasin et al, 2011)
Untuk mengatur cahaya bagi fotosintesis tanaman perlu adanya pemberian naungan. Perlakuan naungan, volume penyiraman yang berbeda dan interaksi kedua faktor memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kecepatan pembungaan rosella. Tanaman tanpa naungan yang berarti mendapat intensitas cahaya tertinggi paling cepat berbunga diikuti naungan 55% dan yang paling lama berbunga pada naungan 75%. (Astuti dan Darmanti, 2010)





Waktu dan Tempat Penelitian
            Penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2013 di kelas XII IPA 3 SMAN 1 SIMPANG EMPAT
Alat dan Bahan
Alat :
ü  8 buah polyback yang diisi tanah
ü  Mistar dan alat tulis
Bahan :
ü  20 biji kacang hijau, kacang merah, kacang jagung dan kacang hijau
ü  Air
Cara Kerja
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Rendam 80 biji kacang hijau kira-kira 24 jam.
3.    Memasukkan  tanah berhumus dan berunsur hara, kedalam masing-masing polyback, lalu memberinya sedikit air & beri keterangan pada masing-masing polyback.
4.    Setelah itu tanamlah biji kacang hijau, kacang merah, kacang jagung, dan kacang tanah yang telah direndam tadi ke dalam polyback yang masing-masing sebanyak 10 biji dan  letakan polyback yang telah ditanami di tempat berbeda, yaitu ditempat terang dan ditempat yang gelap / tidak ada sinar matahari.
5.    Menyirami tanaman kacang hijau,kacang merah,kacang jagung dan kacang tanah pada tempat terang setiap hari dan tempat gelap tidak disiram.
6.    Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman kacang hijau, kacang merah, kacang jagung dan kacang tanah setiap hari dengan penggaris.
7.    Mengamati perbedaan-perbedaan tinggi yang terjadi antara tanaman di tempat terang dan tempat gelap.
8.    Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan kedalam tabel hasil penelitian dengan menggunakan pulpen.
9.    Buatlah rata-rata tinggi dalam 1 hari.
10.  Lakukan pengukuran selama 7 hari dan buatlah tabel beserta grafiknya.

Data Hasil Pengamatan

Pembahasan
   Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah/kacang hijau ini. Cahaya yang selain berpengaruh terhadap proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat. Tetapi walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang membengkok ke arah cahaya dan berumur pendek.
Pada pertumbuhan di tempat teduh, kacang hijau memiliki bentuk yg hampir sama dengan di tempat terang, hanya ukuran batang, daun dan akar yang berbeda. Pada tempat teduh laju pertumbuhan sdikit lebih cepat dibandingkan di tempat bercahaya karena hormon Auksin lebih banyak dimiliki oleh tanaman di tempat ini dibandingkan ditempat terang, sebab tanaman ditempat ini hanya sedikit menerima cahaya matahari. Daunnya agak menguning dan batangnya kurus.

Analisis Data
Didasari atas hasil pengamatan yang telah kami lakukan, ternyata ada perbedaan kecepatan tumbuh kecambah di tempat yang terang dan di tempat yang gelap. Pertumbuhan kecambah di tempat gelap lebih cepat pertumbuhannya daripada di tempat yang terang. Hal ini disebabkan karena adanya hormon auksin yang terdapat dalam batang kecambah, dimana pada daerah gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah lebih terang karena cahaya menguraikan auksin sehingga cahaya dapat menghambat pertumbuhan kecambah.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa rata -rata kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.
Pada tempat terang/ bercahaya hormone auksin  lebih sedikit karena di uraikan oleh cahaya matahari, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman ditempat terang lebih lambat.
Akan tetapi, di tempat yang gelap merupakan tempat yang tidak begitu baik untuk pertumbuhan tanaman, sebaliknya di tempat yang teranglah merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Saran
ü  Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
ü  Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
ü  Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan dari permukaan tanah hingga ujung batang.


Daftar Pustaka
Erlangga.biologi.SMA kelas XII



Tidak ada komentar:

Posting Komentar